Sanitasi Sebagai Investasi Jangka Panjang untuk mewujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat
Kebersihan lingkungan merupakan
salah satu faktor yang snagat berpengaruh dalam menentukan kesehatan manusia.
Dengan tingkat kesehatan yang tinggi maka kualitas hidup masyarakat juga akan
meningkat. Sanitasi adalah bentuk upaya menjaga kebersihan lingkungan dari
kuman, bakteri dan virus pembawa penyakit
Sanitasi
lingkungan adalah suatu kondisi dimana lingkungan mencapai kondisi idealnya.
Kondisi ideal disini adalah kondisi optimum dimana lingkungan tidak menjadi
faktor utama penyebab rendahnya
kesehatan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Kondisi sanitasi optimum
berdampak positif terhadap optimalnya status kesehatan subjek di dalamnya.
Sanitasi lingkungan mengedepankan pencegahan terhadap faktor penyebab penyakit.
Akan tetapi, tidak banyak masyarakat yang belum memiliki fasilitas sanitasi di
rumahnya yang sesuai dengan syarat standar yang ditetapkan pemerintah.
Peraturan
Pemerintah No 66 tahun 2014 tetang Kesehatan Lingkungan dalam pasal 31 telah
menyebutkan bahwa penyehatan dilakukan terhadap media lingkungan berupa air,
udara, tanah, serta sarana dan bangunan. Esensial upaya sanitasi lingkungan masih dipandang
rendah oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang kurang menganggap penting akan
air bersih dan jamban bagi kebutuhan kesehatan. Kegiatan BAB (Buang Air Besar)
masih lazim dilakukan masyarakat di bantaran sungai. Bahkan tidak hanya BAB,
hingga saat ini masih banyak dijumpai masyarakat yang mencuci pakaian di sungai
sekitar rumahnya. Kebiasaan umum yang dianggap biasa oleh masyarakat ini secara
lansung dapat berakibat fatal terhadap kondisi air bersih di sekitarnya.
Fenomena ini menunjukkan masih rendahnya perhatian masyarakat terhadap kondisi
air bersih.
Masalah ketersediaan air bersih seharusnya tidak terjadi di Indonesia mengingat Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki curah hujan tinggi. Namun, faktanya penyediaan air bersih masih menjadi masalah yang memerlukan perhatian khusus. Bojonegoro menjadi salah satu kabupaten yang tidak lepas dari permasalahan ketersediaan air bersih termasuk daerah pedesaan.
Dari
publikasi Dinas Sosial pemerintah Kabupaten Bojonegoro, tercatat bahwa indeks
kualitas air hanya mencapai 58,42 persen. Angka ini terbilang cukup rendah
mengingat air merupakan kebutuhan sehari- hari manusia. Dari persentase
ketersediaan air bersih yang ada, upaya pengelolaan penyediaan air bersih yang
ditangani oleh lembaga Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) di
Kabupaten Bojonegoro masih tergolong sangat rendah. Bahkan jika dilihat dari
trend grafik di bawah jumlah air bersih HIPPAM memiliki disparitas yang jauh
dengan ketersediaan air yang diupayaka dengan sambungan dari rumah ke rumah
(Sambungan Rumah/SR). Bahkan tdibandingkan tahun 2018, statistic data air
bersih tahun 2022 masih jauh sangat rendah.
Selain akibat industry,
pencemaran air bersih umumnya juga disebabkan oleh limbah domestic. Limbah
domestic ini meliputi limbah cari rumah tangga, bangunan perdagangan
perkantoran dan sejenisnya
Pencemaran air bersih akibat
tinja tidak lain disebabkan oleh fasilitas jamban yang tidak memenuhi standar
kesehatan
Sampah
merupakan sisa kegiatan manusia. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro
mengganti konsep pembuangan sampah yang biasanya hanya di biarkan atau di
timbun begitu saja (open dumping) dengan sistem sanitary landfill. Konsep
pengelolaan dengan system sanitary landfill yaitu pengelolaan sampah dengan
memanfaatkan gas methane yang dihasilkan dari sampah yang kemudian menjadi
bahan bakar memasak warga sekitar TPA atau sebagai pengganti elpiji. Selain
itu, Dinas Lingkungan Hidup juga memberdayakan bank sampah patrol dan mengolah
sampah non organik menjadi BBM berupa minyak tanah, solar dan bensin. Sedangkan
sampah organik diolah menjadi kompos.
Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro telah melakukan upaya manajemen strategi
dalam pengelolaan sampah. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan
memaksimalkan pengelolaan sampah pada TPA Banjarsari serta sosialisasi
penerapan bank sampah kepada masyarakat. Secara umum hasil penelitian
menunjukkan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro sudah semaksimal
mungkin melakukan pengelolaan sampah pada TPA Banjarsari.
Secara umum,
dari publikasi BPS trend persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap
sanitasi layak di Kabupaten Bojonegoro sudah cukup baik. Hal ini terbukti sejak
tahun 2016 hingga 2021 terjadi peningkatan yang cukup besar. Nilai ini juga
lebih tinggi dibandingkan data persentase rumah tangga yang memiliki akses
terhadap sanitasi layak secara nasional. Secara nasional tercatat dalam
publikasi BPS hanya sebesar 80,92 persen rumah tangga di Inpnesia yang memiliki
akses terhadap sanitasi layak. Artinya, masyarakat Kabupaten Bojonegoro sudah mulai
memahami pentingnya kesadaran memenuhi akses sanitasi layak di setiap rumah
tangga.
Dalam rangka
pembangunan berkelanjutan, sanitasi yang baik merupakan komponen penting dalam
menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan berkelanjutan. Pemaham akan
pentingnya sanitasi dan kemampuan menerapkan praktik- praktik yang tepat,
seseorang dapat meningkatkan kualitas hidup dan melindungi lingkungan mereka.
Dengan
demikian, kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi dalam bidang kesehatan
adalah akses terhadap sanitasi dasar yang layak. Pemenuhan akses ini menjadi
hal penting karena secara tidak langsung akan memepengaruhi tingkat
kesejahtreraan masyarakat baik dari sisi produktivitas maupun daya saing
masyarakat itu sendiri. Dengan kata lain, kesejahteraan di bidang kesehatan
tidak lepas dari sumber daya potensial yang optimal. Oleh karena itu,
peningkatan akses terhadap sanitasi dasar yag layak sangat penting diupayakan
untuk mencapai masyarakat sejahtera dan sehat.
Susanti, N. D., Mufidah, E., & Zulianto, A. (2023). PEMBERDAYAAN
KOMUNITAS BANK SAMPAH DI BOJONEGORO MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN ECOBRICK.
As-Sidanah : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2), 458–478.
https://doi.org/10.35316/assidanah.v5i2.458-478
Widiastutie, S., Juned, M., Darmastuti, S., Manurung, S. M., &
Shaliha, S. N. (2023). Penyuluhan Sanitasi Bersih dalam Upaya Mewujudkan
Sustainable Development Goals (SDGs) di Kelurahan Serua Depok. Jurnal
Pengabdian UNDIKMA, 4(4), 764. https://doi.org/10.33394/jpu.v4i4.8831
Publikasi BPS 2023.
Publikasi Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Bojonegoro 2023.
Publikasi Satu Data Kabupaten Bojonegoro 2023.
Publikasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro 2023.
Komentar
Posting Komentar